Ketika hal-hal di atas menjadi pertimbangan utama maka tentu bersiap-siap pada masa depan untuk mengunduh atau memanen hasilnya. Kondisi tersebut menjadikan pendidikan hanya mencetak manusia-manusia budak dunia yang mengesampingkan aspek akhiratnya. Jelas suatu lembaga pendidikan Islam yang berorientasi pada penanaman keimanan, adab dan akhlaq untuk menjadi sosok ulul albab yang sholeh bukan pekerjaan sederhana dan mudah apalagi ditengah derasnya budaya kapitalisme hingga hedonisme saat ini. Faktor keislaman yang lebih esensial seperti keberpihakan membela Islam, ruh menanamkan semangat juang (jihad) dalam berbagai menghadapi berbagai masalah kehidupan hingga perasaan menjadi bagian umat Islam seluruh dunia sehingga muncul perasaan empathi dan solidaritas atas perjuangan umat Islam dimana saja hingga penegakkan syariat Islam menjadi kabur bahkan hilang, ketika aspek-aspek duniawi menjadi prioritas utama.
Kurikulum seperti halnya bangunan dan prasarana lainnya adalah sebagai sebuah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Terjebak ke sisi teknis seperti kurikulum dan berbagai prasarana pendukung hanya melunturkan esensi pendidikan sebagai wadah pembentukan karakter manusia. Ruh utama pendidikan terletak pada sosok-sosok guru yang mengantarkan peserta didik mencapai tujuannya. Ketika sosok guru-guru terbaik menjadi fokus utama, maka faktor kurikulum dan sebagainya menjadi faktor pendukung saja. Ada banyak kisah yang menunjukkan betapa sosok guru dengan kelurusan niat dan keilmuwannya menjadikan muridnya menjadi manusia-manusia besar dalam menegakkan agama Allah SWT yang namanya dikenang sepanjang masa, seperti 'Aisyah Ra guru dari Urwah bin Zubair, Imam Malik guru dari Imam Syafi'i, Syekh Syamsuddin guru dari Muhammad Al Fatih, Imam Ghazali dan Syekh Abdul Qodir Jaelani menjadi guru bagi para ulama hingga pembebasan Palestina (Masjid Al Aqso) oleh Shalahudin al Ayubbi dan sebagainya. Sehingga kita juga seharusnya dengan kesungguhan dan pertimbangan masak-masak untuk menyekolahkan ataupun memberikan pertimbangan kepada mereka jika sudah cukup dewasa untuk tujuan yang lebih besar dari sekedar aspek profesi atau duniawi yakni ridho Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar