Paradigma Pendidikan Islam : Menghasilkan Generasi Yang Sholeh

Paradigma pendidikan Islam berbeda dengan paradigma pendidikan non-Islam dan sekuler sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Paradigma pendidikan sekuler hampir semua aktivitas pendidikan hanya diarahkan untuk urusan duniawi, sehingga urusan akhirat (ukhrawi) juga akan terabaikan. Bahkan paradigma pendidikan tersebut hanya menitikberatkan hanya mencetak pekerja saja, padahal mencetak pengusaha juga tidak kalah pentingnya sesuai karakteristik manusia itu sendiri. Berbagai potensi sumber daya alam dan pengembangannya akan lebih bisa dikelola dengan baik apabila pengusaha-pengusaha yang dihasilkan dari institusi pendidikan tersebut menjadi pengelolanya.

Paradigma pendidikan Islam sangat memperhatikan aspek akherat (ukhrawi)  dan tidak mengabaikan aspek duniawi. Menjalani kehidupan sesuai Islam adalah wujud generasi yang sholeh  sesuai tujuan pendidikan Islam. Dengan paradima tersebut Islam tidak hanya menekankan aspek aqidah dan ibadah saja tetapi juga muamalah sebagai suatu bagian yang utuh (integral) dari kehidupan itu sendiri, hal ini karena Islam melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia.

Untuk bisa terwujud generasi sholeh sesuai tujuan pendidikan Islam tersebut maka dibutuhkan sejumlah perangkat penunjangnya. Kurikulum, pola, pendidik, jenjang, waktu, sarana, program dan sebagainya perlu disiapkan sebagai konsekuensi untuk mencapai tujuan tersebut.  Tentu ini bukan usaha yang mudah dan cepat tetapi harus mulai diupayakan sejak saat ini. Kejayaan dan majunya peradaban Islam dimulai dari pendidikan Islam yang mencetak generasi yang sholeh. Pengkayaan informasi dari berbagai sumber tentang berbagai kesuksesan berbagai tokoh Islam dalam keteguhannya mendakwahkan, membela dan menegakkan Islam adalah  hasil pendidikan Islam yang akan mendorong motivasi terwujudnya pendidikan Islam. Hanya dengan pendidikan Islam akan dihasilkan generasi penerus yang sholeh dan akan menjadi rahmatan lil 'alamin.

Komentar