Melahirkan Generasi Pembebas Roma

Hanya dengan keimanan segala sesuatu yang tampaknya mustahil dan tidak bisa diterima akal ataupun terbayang sebelumnya menjadi sesuatu yang tampak jelas dan nyata. Semakin kuat iman kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW menjadikan semakin kuat kita merealisasikan keyakinan kita dalam kehidupan nyata. Hal ini karena iman adalah sesuatu yang kita yakini dalam hati, kita ucapkan dengan lisan dan kita lakukan dengan perbuatan (HR Ibnu Majah). Iman tersebut sangat jelas menuntut hingga tindakan nyata atau amal sholeh sebagai konsekuensinya. Dalam QS Al Ashr ayat 1-3 Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang tidak merugi tidak cukup hanya dengan iman saja tetapi perlu dibuktikan dengan amal sholeh. Ada banyak ayat Al Qur'an yang membahas tentang keimanan begitu juga dengan amal sholeh, setidaknya ada sekitar 700 ayat tentang keimanan dalam Al Qur'an dan sekitar 60 ayat dimana iman disandingkan dengan amal sholeh atau kombinasi paling banyak. Kata iman bersamaan dengan takwa sekitar 20 ayat dan setidaknya 6 ayat disebut dengan kata tawakkal. Iman dan amal shaleh, keduanya selalu berdampingan saling melengkapi, karena tidak bisa salah satunya berjalan tanpa unsur satunya. Sebaik apa pun amal dengan berbagai perbuatan yang dianggap sebagai kebaikan tanpa adanya keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW maka amal itu bukan amal sholeh tetapi amal salah, yang hanya percuma dan sia-sia belaka. Demikian juga setinggi apapun keimanan tanpa adanya amal sholeh juga cacat imannya dan termasuk golongan yang merugi.
Melahirkan generasi sholeh adalah amal sholeh yang besar sebagai implementasi keimanan yang nyata. Melahirkan generasi sholeh berarti termasuk didalamnya : mendidiknya, mengasuhnya hingga menggembleng mentalnya sehingga tangguh dengan berbagai ujian kehidupan. Generasi sholeh tersebut berarti yang menjalankan syariat Islam dalam kehidupannya, sehingga perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW menjadi perhatian yang utama. Para orang tua dan pendidik memiliki tangguh jawab besar untuk melahirkan generasi sholeh tersebut. Salah satu Hadist Nabi Muhammad SAW yang memberi motivasi besar untuk para orang tua dan pendidik untuk memiliki misi besar adalah pembebasan Roma (salah satu Kota di Italia) dan ini menjadi anugrah besar bagi yang mengetahui dan menindaklanjuti dengan kemampuan sebisanya. Niat yang kita tanamkan dalam hati senantiasa memberi motivasi besar dan berpahala bagi pelakunya. Menanamkan niat yang kuat untuk mencapai hal tersebut, telah menjadi bagian misi besar tersebut.

"Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)

Ketika para orang tua dan pendidik mengetahui tentang hadist diatas dan kuatnya niat di dalam hati, tentu akan mencari cara sebaik mungkin untuk bisa mengamalkannya. Segenap upaya perlu di curahan untuk benar-benar memahami isinya, karena kuat dan teguhnya niat serta keyakinan di dalam hati. Ilmu sejarah tentang peradaban-peradaban besar tersebut perlu dikaji secara sabar dan mendalam, termasuk karakteristik peradabannya, tumbuh hingga kejayaan, hancur atau runtuhnya dan apakah bisa bangkit setelah kehancurannya dan sebagainya adalah materi kajian peradaban-peradaban tersebut sehingga benar-benar kita bisa mengambil pelajaran mahalnya. Islam sebagai agama wahyu yang dimunculkan kembali oleh Nabi Muhammad SAW (semua Nabi beragama Islam dan senantiasa mentauhidkan Allah SWT) yang semula hanya memiliki beberapa pengikutnya akhirnya bisa menjadi peradaban besar yang tidak hanya diperhitungkan dalam percaturan dunia tetapi telah terbukti memimpin dunia selama berabad-abad hingga keruntuhan tahun 1924 Masehi.

Persia yang waktu itu telah menjadi salah satu dari dua imperium besar dunia telah hancur pada waktu khalifah Umar bin Khattab Ra. Panglima perangnya Saad bin Abi Waqash telah mengalahkan pasukan Persia pada perang Qodisiyah pada 14 H. Imperium Romawi yang berkedudukan di Syam juga terusir hingga harus berpindah atau minggir ke Konstantinopel sewaktu masa kekhalifahan Umar bin Khattab Ra dengan panglima perangnya Abu Ubaidah bin Jarrah dalam perang Yarmuk. Dalam masa Umar bin Khattab Ra ini juga Palestina dengan Baitul Maqdis di dalamnya kembali ke pangkuan muslimin. Setelah itu Utsman bin Affan sebagai Khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab berijtihad bahwa pembebasan Konstantinopel (yang memang telah diinformasikan oleh Nabi Muhammad SAW) melalui jalur kawasan Afrika utara, sehingga hikmahnya banyak daerah di Afrika memerlukan Islam. Ternyata pembebasan Konstantinopel tidak melalui rute Afrika Utara tetapi dari Asia Tengah. Dan kemudian Sultan Muhammad Al Fatih berhasil membebaskan Konstantinopel pada 1453 M atau lebih dari 800 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan membuktikan kebenaran hadist tersebut.


Pembebasan Roma adalah kabar sekaligus tantangan atau peluang untuk kaum muslimin saat ini, ketika kaum muslim pada zamannya telah berhasil membuktikan kebenaran hadist Nabi Muhammad SAW sekaligus mendapat anugrah besar sebagai pelaku-pelaku sejarah yang senantiasa tertulis dalam sejarah emas perjuangan Islam. Motivasi keimanan yang terus membara itulah sebagai sumber energi yang tiada habisnya. Mengkaji pembebasan Konstantinopel tentu tidak hanya pada era Sultan Al Fatih, karena upaya pembebasan Konstantinopel telah dirintis lama sebelumnya bahkan sejak generasi sahabat dan ini menjadi bagian penting untuk salah satu bekal pembebasan Roma. Sultan Al Fatih ibarat tinggal menapaki jalan yang telah dibentangkan para pendahulunya. Sejarah tentang bagaimana kekhalifahan Utsmaniyyah didirikan, visi misi kekhalifahan, hingga pendidikan bagi generasi penerusnya adalah kajian penting hingga sampai pembebasan Konstantinopel dan itu bukan waktu singkat dan mudah, yang pada akhirnya tersambung dengan hadist Rasulullah diatas. Ketika kita menyiapkan generasi yang kuat imannya dan paham sejarah hingga memiliki visi besar untuk pembebasan Roma adalah suatu proyek besar kita yang bernilai dunia akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita. Amin YRA.

Komentar